SIMAK 5 CARA PENGUATAN MATERI DI PKD PMII KOMISARIAT NGALAH PASURUAN. – Laporan Kontributor pmiipasuruan.or.id
pmiipasuruan.or.id – Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Ngalah berkolaborasi dengan Pengurus Rayon Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia se – komisariat Ngalah menggelar Pelatihan Kader Dasar (PKD) ke – XXI. Kegiatan ini bertepatan dengan Hari Lahir PMII Ngalah ke – XXVI dan dilaksanakan di MWCNU Desa Bakalan Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan, Jumat sampai Minggu (4-6/8)
Kegiatan Pelatihan Kader Dasar (PKD) merupakan kegiatan formal dalam proses kaderisasi di organisasi PMII tahap kedua setelah Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA). Acara ini digelar selama tiga hari sejak jumat (04/06) hingga minggu (06/06) dengan mengusung tema “Revolusi Diri, Revolusi Organisasi, Revolusi Generasi”.
Kegiatan PKD setiap tahun bisa berubah dan berkembang konsepnya sesuai dengan inovasi kaderisasi yang baru. Namun, juga menjadi pengingat bahwa kegiatan PKD sangat penting untuk dilakukan oleh pengurus PMII baik tingkat rayon maupun komisariat sebagai bentuk aktif dan hidupnya roda kehidupan organisasi bahwa PMII juga merupakan organisasi kaderisasi yang harus terus mampu menciptakan regenerasi.
Ketua Umum PC PMII Pasuruan Nur Rizki Amania (akrab dipanggil Sahabat Cici) mengatakan kader PMII harus terus berinovasi guna mengembangkan proses kaderisasi sesuai nilai – nilai PMII. “Generasi sekarang (Gen Z) adalah mereka yang memiliki mental strawberry, dikit-dikit mental health. Saya berharap kegiatan ini bisa melahirkan kader yang memiliki mental baja, sesuai dengan tema yang digunakan dapat merevolusi gerakan PMII dimulai dari hal – hal kecil, serta memiliki komitmen dan integritas terhadap nilai-nilai PMII dan menjadikan kader mujahid yang kaffa,” ucapnya.
Sahabat Alan selaku ketua komisariat PMII Ngalah juga menegaskan bahwa kader PMII harus terus berinovasi dan bisa memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada generasi selanjutnya.
Agar memperoleh kebermanfaatan bagi peserta itu sendiri, memahami pola gerakan dan taktik yang digunakan dalam proses pengembangan kaderisasi hingga paham bagaimana cara merefleksikan hasil materi yang di dapat ketika di forum, oleh karena itu konsep kegiatan PKD kali ini dibuat berbeda dengan PKD PMII yang lainnya. Dalam proses PKD selain mendengarkan materi yang disampaikan, peserta di fokuskan untuk melaksanakan kegiatan pembuatan essay, reading book, focus group discussion (FGD), mencatat materi dan review all materi diakhir sesi.
Pertama, dalam pembuatan essay dengan tema “Inovasi Pengembangan Kaderisasi PMII di Kampus”, peserta diwajibkan untuk membuat essay kemudian mempresentasikan saat screening apa saja inovasi kaderisasi yang diharapkan. Outputnya, para peserta wajib mengimplementasikan inovasi-inovasi kaderisasi ketika pasca PKD.
Kedua, reading book merupakan kegiatan membaca materi sebelum disampaikan oleh narasumber. Sistem reading book adalah peserta berkumpul di kelompok yang sudah ditentukan, kemudian satu orang membaca satu paragraf dan mempresentasikan isi paragraf kepada kelompoknya. Manfaat kegiatan reading book ialah memudahkan para peserta dalam menyerap materi yang akan diterima.
Ketiga, FGD menjadi kegiatan yang dilakukan disela-sela penyampaian materi PKD. Nantinya, para peserta diharuskan memberi solusi dalam menanggapi isu lokal. FGD berfokus pada bagaimana para peserta bisa merefleksikan materi yang diperoleh dengan isu lokal.
Keempat, selain reading book para peserta juga disuruh untuk mencatat materi yang disampaikan oleh narasumber. Fungsinya, catatan materi nanti berguna menjadi refrensi para peserta PKD saat FGD & review all materi berlangsung.
Kelima, review all materi adalah hal yang sering disepelekan oleh kader PMII. Karena, kegiatan ini hanya mengulas materi yang sudah diperoleh kemudian dipresentasikan kembali oleh masing-masing kelompok. Manfaatnya, dalam review all materi para peserta dapat mengevaluasi materi apa saja yang kurang dipahami.
Oleh sebab itu, para peserta PKD -XXI adalah calon-calon pejuang dan pengurus PMII di masa yang akan datang. Maka, mereka harus siap secara intelektual dan mental untuk menghadapi realita yang ada dan tugas panitia adalah serius memperhatikan proses peserta.
Agenda PKD ini juga diikuti oleh 61 peserta yang berasal dari Komisariat Ngalah Universitas Yudharta Pasuruan (58 peserta), Komisariat Ki Hadjar Dewantara Pasuruan (01 peserta) & Komisariat Universitas NU Sidoarjo Rayon Tali Jagad (02 peserta).